PENTINGNYA KEWAJIBAN AMANAH DALAM BEKERJA
PENTINGNYA KEWAJIBAN AMANAH DALAM BEKERJA

By Admin 08 Nov 2018, 11:05:31 WIB SUMDA
PENTINGNYA KEWAJIBAN AMANAH DALAM BEKERJA

Keterangan Gambar : PENTINGNYA KEWAJIBAN AMANAH DALAM BEKERJA


 Pada hari Kamis, (08/11/2018) di lapangan apel Mapolresta Palembang memberikan pembinaan rohani tentang "amanah dalam bekerja" oleh Ustad Ahmad Alwi Alkaf.

amanah (kepercayaan) yang diberikan kepada seseorang merupakan suatu pemberian yang tidak ternilai harganya. Dengan amanah, keberkahan (kebaikan yang banyak) dalam kehidupan seorang muslim dapat diraih.

Mari sejenak kita mengkaji kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Kala itu, seorang saudagar wanita yang bernama Khadijah mempercayakan barang dagangannya kepada beliau yang masih muda untuk diperdagangkan ke negeri Syam. Maka berangkatlah beliau menjalankan amanah tersebut. Tak berapa lama, beliau kembali ke kota Makkah dengan membawa keuntungan yang besar dari hasil dagangannya. Dari sini, mulailah Khadijah tertarik dengan kepribadian beliau yang jujur dan penuh amanah hingga akhirnya mengantarkan keduanya ke jenjang pernikahan. Sifat jujur dan penuh amanah ini melekat pada pribadi beliau. Tak heran, bila penduduk Makkah menjuluki beliau dengan al-Amin (yang terpercaya)

Dalam kisah ini dapat diambil pelajaran bahwa sifat amanah memegang peran kunci dalam mengantarkan seorang pegawai atau pekerja menuju kesuksesan dunia dan akhirat.

Seorang pegawai atau pekerja yang bekerja dengan amanah dan penuh keikhlasan maka akan mendapatkan ganjaran di dunia dan di akhirat. Apabila seorang pegawai atau pekerja telah bekerja dengan amanah dan diiringi dengan niat mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala berarti dia telah menunaikan kewajibannya sehingga berhak mendapatkan gaji dari hasil pekerjaannya tersebut di dunia dan akan mendapatkan pahala di akhirat kelak.

 

Adapun gambaran perwujudan amanah dalam bekerja antara lain:

1.     Menjaga Kedisiplinan Jam Kerja

Kedisiplinan jam kerja disini tidak hanya tepat waktu pada saat kehadiran di tempat kerja dan selesai kerja, namun benar-benar mengalokasikan jam kerja sesuai dengan job (pekerjaan) yang menjadi bidang tugasnya, dan waktunya pun tidak digunakan untuk kegiatan lain yang bukan bidang tugasnya. Namun ketika jam isoma jangan tinggalkan sholat karena sholat ada kewajiban setiap umat muslim.

 

2.     Tidak Menerima Suap

Wajib atas setiap pegawai atau pekerja untuk memiliki sifat ta’affuf (menjaga harga diri), kemuliaan jiwa, sifat qana’ah (merasa cukup) dan menjauhkan diri dari perbuatan memakan harta orang lain dengan cara yang tidak sah seperti menerima suap sekalipun diistilahkan dengan hadiah atau yang populer dengan sebutan gratifikasi. Sebab dengan menerima suap atau hadiah atau gratifikasi akan mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan yang cenderung tidak amanah.

 

3.     Menyelesaikan Pekerjaan Dengan Tertib

adapun kriteria dasar yang patut diperhatikan dalam penerimaan pegawai atau pekerja adalah hendaknya calon pegawai atau pekerja memiliki kemampuan dan sifat amanah. Seorang pegawai atau pekerja yang memiliki kemampuan maka dia akan bisa melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai yang dituntut darinya. Adapun dengan sifat amanah maka seorang pegawai atau pekerja akan menunaikan pekerjaan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan akan menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

  

 

Baca Lainnya :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment